Contoh Prakerin Lengkap Teknik Pembenihan Ikan Patin Atau Pengasius hypopthalmus
Pada postingan kali ini kami akan berbagi Contoh Prekerin
secara lengkap Teknik Pembenihan Ikan Patin (Pengasius hypopthalmus) buat kalian
yang sedang membutuhkannya. Untuk contohnya silahkan simak dan baca dahulu
sebelum mengunduhnya melalui link yang
akan kami berikan di akhir postingan ini. Selengkapnya silahkan lihat berikut
ini:
Baca juga
artikel terkait:
Contoh lembar pengesahanPertanian
Jenis tarin asal daerah
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga dapat melaksanakan Praktik
Kerja Industri. Dan meyelesaikan penyusunan laporan praktek kerja industri.
Tujuan penyusunan Laporan ini, untuk memenuhi salah satu syarat ujian Prakerin
Tahun Pembelajaran 2017/2018. Pada kesempatan ini saya mengucapkan banyak
terimakasih kepada pihak pihak yang telah membantu pelaksanaan Praktik Kerja
Industri. Ucapan terimakasih di tunjukan kepada :
1. Kepala Sekolah
SMK AL-MUTTAQIN
2. Jajaran Dewan
Guru SMK AL-MUTTAQIN
4. Tidak lupa saya
ucapkan Terimakasih Kepada Orang Tua dan Teman yang mendukung saya.
Saya menyadari bahwa
penyusunan laporan ini jauh dari kesempurnaan, untuk itu kritikan dan saran
yang membangun dari pembaca. Harapan dari saya semoga laporan yang memuat
pengalama dan pengetahuan yang saya dapatkan selama melaksanakan Prakerin ini
dapat bermanfaat bagi pembaca.
Trimurjo, 31
Maret 2018
Ronal muahiirin
MOTTO
“ KEGAGALAN
DAN KESALAHAN MENGAJARI KITA UNTUK MENGAMBIL PELAJARANDAN MENJADI LEBIH BAIK ”
DAFTAR ISI
HALAMAN
JUDUL.................................................................................................
i
HALAMAN
PENGESAHAN
..................................................................................
ii
HALAMAN
PERSETUJUAN.................................................................................
iii
KATA
PENGANTAR...............................................................................................
iv
MOTTO.....................................................................................................................
v
DAFTAR
ISI.............................................................................................................
vi
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang...........................................................................................
11
1.2 Tujuan
Prakerin..........................................................................................
12
1.3
Manfaat.......................................................................................................
12
1.4Waktu dan
tempat.......................................................................................
12
1.5Metodologi..................................................................................................
13
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1Waktu dan tempat
PKL............................................................................12
2.2Meteri
PKL............................................................................................ 14
2.3 Pelaksanaan
PKL.................................................................................... 14
2.4 Pengumpulan data primer dan
sekunder……………………………….. 15
2.2.1 Seleksi
induk.................................................................................14
2.2.2 Pematangan gonad ( sperma
)....................................................... 15
2.2.3
Pemijahan...................................................................................... 15
2.2.4
Pemberokan................................................................................... 16
2.2.5
Penyuntikan................................................................................... 16
2.2.6 Striping dan
pembuahan................................................................ 16-17
2.2.7Penetasan dan perawatan
larva...................................................... 17-18
2.2.8 Pendederan
1................................................................................. 19-22
2.2.9 Pendederan
II................................................................................. 22
2.2.10 Pasca
panen................................................................................ 22-23
2.3
Permasalahan............................................................................................ 24
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Sejarah
Pengembangan
Perusahaan.......................................................... 25
3.2 Visi dan
Misi............................................................................................. 26
3.2.1
Visi.................................................................................................. 26
3.2.2
Misi................................................................................................. 26-27
3.3.Struktur
organisasi.................................................................................... 28
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Persiapan Lahan........................................................................................ 29
4.1.1 Pengeringan
kolam..................................................................... 29
4.1.2 Pembersihan kolam dan
peralatan.............................................. 29
4.1.3 Perbaikan
kolam......................................................................... 29
4.1.4 Alat
dan
kelengkapanya............................................................ 30
4.2
Persiapan Air............................................................................................ 30
4.2.1
Pengobatan..................................................................................... 30
4.3Data
Kualitas
air...................................................................................... 30
4.4Persiapan
tebar benih
ikan....................................................................... 31
4.4.1
Persiapan kolam............................................................................. 31
4.5Proses
penebaran
benih............................................................................ 31
4.6
Membersihkan dasar kolam..................................................................... 31
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1Kesimpulan.............................................................................................. 32
5.2 Saran
dan
Pesan....................................................................................... 33
DAFTAR
PUSTAKA
LAMPIRAN
1. Peta
Lokasi................................................................................................. 34
2. Buku
Jurnal................................................................................................35-43
3. Foto Dokumentasi
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Ikan merupakan
sumber daya perairan yang dapat diproduksi dalam waktu yang relatif singkat
dibandingkan dengan sumber daya perairan dan perternakan.
Perikanan merupakan suatu upaya manusia untuk menggali sumber
daya hayati perairan yang digunakan bagikepentinggan manusia dalam memilih
kebutuhan hidup.Sumber daya perikanan merupakan salah satu sektor yang memegang
peranan penting di dalam pemunuhan protein hewan.
Ikan patin merupakan salah satu ikan air tawar yang memiliki
peluang ekonomi untuk budidaya. Pembenihan ikan patin masih perlu di perluas
lagi. Karena pemenuhan atas permintaan benih ikan patin masih sangat kurang.
Teknik pembenihan ian patin sebenarnya relatif mudah.
Sehingga tidak perlu ragu jika berminat menekuni pembenihhan ikan ini. Pada
awalnya pemenuhan kebutuhan benih ikan patin hanya mengandalkan penangkapan
dari sungai, rawa, dan danau sebagai habitat asli ikan patin. Ikan patin mulai
dipijahkan di kolam maupun bak semen, peminan ikan patin yang terus meningkat
memberi peluang usaha bagi setiap orang untuk memenuhi usaha di bidang
pembenihan ikan patin in
1.2. Tujuan Prakerin
Adapun tujuan dari pembuatan karya tulis yang berjudul
pembenihan ikan patin (Pangasius hypopthalmus ) adalah untuk memperdalam
pengetahuan tentang teknik pembenihan ikan patin itu sendiri. Jadi sangat
memudahkan pembaca untuk memahaminya.
1.3. Manfaat Prakerin
PratikKerjaLapanganinimemberikanmanfaatbaiksecaraakademis
yaitu menambah ilmu-ilmu pengetahuan yang diperoleh tentang bagaimana cara pembenihan
ikan patin (Pangasius Hypopthalmus), maupunsecarateknis yaitu aplikasilangsung
di lapanganmengenaiPembenihan Ikan Patin (Pangasius Hypopthalmus).
1.4. Waktu dan Tempat
Praktek
Kerja Lapangan ini dilaksanakan pada tanggal 31 Desember 2017-31 Maret 2018
bertempat di BBI TRIMURJO ,JL RAYA
TRIMURJO
1.5. Metodologi
Pada
perairan yang tidak mengalir dengan kandungan oksigen rendah pun sudah
merendahi syarat untuk membesarkan ikan ini.Kerabat ikan patin (Pangsius
Hypopthalmus) diindonesia cukup banyak.Manfaat ikan patin (Pangsius
Hypopthalmus)selain sebagai sumber penyediaan proteiin hewani. Ikan patin juga
dapat dijadikan ikan hias
BAB II
KAJIAN
PUSTAKA
2.1
Pengenalan Prakrin
Ikan patin
merupakan salah satu dari 14 spesies pangasiid
yang sudah cukup lama di indonesia. Pangasius hypopthalmus merupakan
introduksi dari thailand dan menjadi salah satu ikan populeh yang di
budidayakan di indonesia. Penangkaran ikan patin banyak terdapat di lampung,
sumatra selatan, jawa barat, dan kalimantan. Menurut susanto dan amri,
klasifikasi ikan patin adalah sebagai berikut :
Ikan patin merupakan jenis ikan
konsumsi air tawar. Berbadan panjang berwarna putih perak dengan punggung
berwarna kebiru-biruan. Kepala ikan patin relatif kecil, mulut terletak di
ujung kepala agak di sebelah bawah. Pada sudut mulutnya terdapat dua pasang
kumis pendek yang berfungsi sebagai peraba. Pada sirip punggung memiliki sebuah
jari-jari keras yang berubah menjadi patil yang berigi dan besar di sebelah
belakangnya. Sirip ekor berbentuk simetris. Ikan patin tidak mempunyai sisik.
Sirip dubur relatih panjang yang terletak di atas lubang dubur terdiri dari
30-33 jari-jari lunak. Sedangkan sirip perutnya memiliki 6 (enam) jari-jari
lunak. Memiliki sirip dada 12-13 jari-jari lunak. Dan jari-jari keras sebagai
senjata yang di kenal dengan sebutan patil. Di bagian permukaan punggung ikan
patin terdapat
2.2
Referensi Teori
2.2.1
Seleksi induk
Bibit yang
hendak di pijijahkan bisa berasal dari hasil pemeliharaan di kolam sejak kecil
atau hasil tangkapan di alam ketika musim pemijahan tiba. Induk yang ideal
adalah dari kawanan patin dewasa hasil dari pembesaran di kolam sehingga dapat
dipilihkan induk yang benar-benar beerkualitas baik. Seleksi juga untuk
mendapatkan induk yang matang gonad dan siap untuk di pijahkan.
Ciri-ciri
induk patin yang sudah matang gonad yang siap di pijijahkan adalah sebagai
berikut :
a. Induk betina
· Umur 3 tahun
· Ukuran berat 1,5-2 kg
· perut membesar kearah anus
· perut kerasa empuk dan halus bila di
raba
· lalu lakukan setriping
b. Induk jantan
· Umur 2 tahun
· Ukuran berat 1,5-2 kg
· Kulit perut lembek dan tipis
· Bila di urut akan keluar sperma
berwarna putih
· Kelamin membengkak dan berwarna merah
tua
2.2.2
Pematangan gonad ( sperma )
Pemijahan ikan patin (pangasius hypopthalmus) adalah salah
satu kegiatan budidaya yang cukup sulit dilakukan secara alami, di karenakan
masih belum ditemukan cara memanipulasi tempat pemijahan yang sesuai dengan habitat
aslinya. Kegiatan pemijahan ikan patin keberhasilannya juga dari pemeliharaan
induk, dalam pemeliharaan induk hal yang harus diperhatikan yaitu, kolam
pemeliharaan berupa kolam taanah, bak beton dengan ketinggian air 80-100cm,
dengan padat tebar induk 1kg/m2. Kemudian dalam pemeliharaan induk ini ikan
patin juga harus di beri pakan yang berupa pakan buatan (pellet) pakan
diberikan 1 kali per hari.Adapun pemberian pakan tambahan yang berupa pakan
alami misalnya keong sawah, kijing, remis dan bekicot yang diberikan 2 kali
seminggu. Pemberian pakan buatan ini bertujuan untuk mempercepat proses
pematangan gonat dan meningkatkan kualitas telur induk.
2.2.3
Pemijahan
Pemijahan adalah proses pertemuan antara ikan jantan dan
betina untuk melakukan pembuahan telur oleh spermatozoa yang terjadi diluar
tubuh atau secara eksternal. Pemijahan ikan patin biasanya di lakukan dengan
teknik kawin suntik karena induk ikan patin sulit terangsang untuk memijah bila
dengan perlakuan secara alami. Teknik pemijahan induksi (induce breeding)
dengan menyuntikan larutan hormon ovaprin. Biasanya teknik ini di ikuti dengan
teknik pengurutan (striping) agar telur tidak berceceran dan bisa ditetaskan di
aquarium.Teknologi yang di terapkan dalam pembenihan patin yaitu pemijahan buatan.
Pemijahan buatan di lakukan dengan dua metode yaitu sistem kering dan sistem
basah. Teknik metode pembuahan buatan yaitu :
a. Pembuahan sistem kering
b. Pembuatan sistem basah
Untuk selengkapnya silahkan unduh melalui link di bawah ini:
Demikian postingan kali ini semoga apa yang sudah kami berikan ini dapat berguna dan bermanfaat untuk anda yang sedang menyelesaikan Tugas Sekolah Prakerin terimakasih dan sampai jumpa pada artikel prakerin selanjutnya.